Alasan Yang Tak Logis Mengenai Reklamasi Oleh Gubernur Pastika
https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEjMpoFAa68jiSTguS4Aq4afPqnXxMqxT6EUZ6ADRAlDggD5EJVL9ON0r20tFmK_tl3MZig578PdcTfkwRDXcoQVvtw2Pj8ynS53pxlK1OLtp1LPlXWNQVVA8Q9t5OGP7DK_nUo0ignUSA/s72-c/pastika.jpg
Gubernur Bali Made Mangku Pastika |
Editorial, Mega Proyek Reklamasi Teluk Benoa yang direncanakan oleh Pemprov Bali terus menuai polemik di masyarakat. Tak hanya datang dari masyarakat tanjung benoa, penolakan juga datang dari LSM lingkungan WALHI, Musisi sekelas SID dan Iwan Fals serta LSM lain nya yang tergabung dalam gerakan FORBALI. Gubernur Bali dalam setiap kesempatan selalu memberikan penjelasan bahwa proyek reklamasi tersebut adalah untuk kesejahteraan masyarakat Bali. Berikut beberapa alasan yang tidak logis dari Gubernur bali soal Reklamasi.
1. Pulau Bali Semakin Kecil atau Ceking
Gubernur Bali mengeluarkan statemen bahwa proyek reklamasi tersebut digulirkan karena beliau berpikir semakin hari pulau bali ini semakin kecil/ceking. ditambahkan pula bahwa pemerintah bali harus segera membuat daratan baru jika tidak ingin pulau bali ini habis dimakan abrasi. Alasan pulau Bali semakin Ceking dijadikan sebagai alasan reklamasi adalah hal yang lucu sekaligus menggelitik. pertanyaan nya sekarang, Seberapa urgent nya sih Bali perlu nambah Dataran Baru??dari statemen tersebut jelas terlihat bahwa Gubernur menganggap Bali itu hanya Bali Selatan padahal masih ada Bali Utara,barat dan timur yang pembangunannya masih minim. Alasan mereklamasi untuk menanggulangi abrasi juga makin lucu. ini sama halnya dengan membunuh nyamuk dengan rudal padahal cukup dengan tangan nyamuk pasti mati. Abrasi itu bisa diminimalisir dengan cara membangun pemecah gelombang disandingkan dengan Hutan Bakau. Hutan bakau sangat efektif untuk mencegah abrasi dan itu sesuai dengan teori-teori lingkungan yang diajarkan dari kita SD. Disekolah tidak pernah kita diajarkan menanggulangi abrasi dengan reklamasi. Mungkin dengan kejadian ini, besok-besok jika ibu/pak guru menanyakan cara menanggulangi abrasi jawab lantang dengan mengatakan reklamasi. jika ditanya dari mana dapat teori bilang saja dari gubernur bali. Jadi alasan reklamasi untuk mencegah abrasi adalah alasan yang lucu dan dibuat-buat.
2. Menciptakan Lapangan Kerja Untuk Masyarakat Bali
Tentu alasan ini cukup masuk di akal. Dengan adanya mega proyek reklamasi ini akan dapat menyerap tenaga kerja dengan jumlah yang besar. Tapi pertanyaan nya sekarang apakah masyarakat Bali akan diutamakan untuk menjadi bagian pada proyek tersebut??pertanyaan selanjutnya apakah ada kepastian baik dari pemprov maupun kontraktor bahwa mayoritas yang bekerja nantinya adalah orang Bali?? jawabannya sangat mudah. kita tengok saja beberapa mega proyek di Bali seperti Pembangunan bendungan Titab di Bali Utara, Pembangunan PLTU Celukan Bawang atau lihat proyek jalan TOL diatas laut, berapa persen sih orang Bali yang dipekerjakan??tidak sampai 40 %, itupun orang Bali hanya dapat di posisi pekerjaan kasarnya, Untuk posisi yang strategis sangat sedikit orang Bali yang diberi kesempatan. Dengan SDM bali yang saat ini belum mumpuni, sudah akan jelas tergambar bahwa nantinya orang Bali tidak akan diutamakan. karena kontraktor proyek juga akan membawa orang-orang dari luar bali untuk ikut bersaing.
3. Menciptakan Ikon Pariwisata Baru
Alasan selanjutnya yang diutarakan oleh Gubernur Bali soal reklamasi adalah untuk menciptakan ikon pariwisata baru. " toris-toris itu sekarang sudah bosen liat objek wisata yang itu-itu saja, perlu kita menambah objek wisata baru". Mungkin pak Gubernur yang kita cintai ini sudah lupa atau pura-pura lupa. Turis baik domestik atau mancanegara itu berlibur ke Bali bukan mencari Hotel yang tinggi-tinggi, gedung pencakar langit atau pulau buatan. Mereka itu datang ke Bali untuk melihat dari dekat adat, tradisi dan budaya Bali. Selain melihat tradisi bali, mereka juga terpesona dengan keindahan alam yang masih natural dan ajeg. kalau mau menciptakan ikon pariwisata baru coba di buktikan itu membangun patung GWK yang masih termutilasi sampai sekarang. jadi alsan yang dikemukakan itu sangat tidak masuk di logika. Bali itu di serbu turis karena budaya dan alamnya. karena masyarakat bali masih menjaga adat dan tradisi leluhur. kalau adat dan budaya itu sudah tidak ada lagi di Bali, tentu bali tidak akan lagi menjadi destinasi wisata dunia. bali akan kehilangan jati dirinya, Bali akan sama saja dengan negara-negara yang tidak memiliki budaya.
4. Lulusan Kampus ISI Akan Menari Dimana
LUCU mungkin itu kesan yang terasa saat mendengar alasan pak gubernur bali ini. Statemen ini terekam saat Gubernur Bali Membuka rapat koordinasi dan diskusi terbuka di kantor gubernur. " saya merasa kasihan dengan para mahasiswa ISI yang sudah di wisuda, mau ngigel kemana mereka?" lhooo....kok jadi alsannya makin kacau gitu? kok bisa seorang sekaliber gubernur berbicara demikian. memang kalau ada reklamasi lulusan ISI tersebut akan bisa menari disana??bukannya menambah sanggar-sangar tari ini malahan buat pulau baru. Pak gubernur juga lupa kalau lulusan ISI tidak hanya menari tapi ada seni-seni yang lain. Terus seni-seni yang lain pada dikemanakan pak? yang ada itu pemprov bali mensejahterakan para seniman-seniman Bali. Seniman Tua saja masih banyak yang kurang sejahtera dan minim perhatian dari pemerintah bali, apa lagi mau ngurus yang muda-muda. Buatkan sebuah wadah untuk para seniman agar bisa disalurkan ke luar negeri. agar mereka bisa menyebarluaskan kesenian Bali. Seniman-seniman Bali sudah banyak yang ke luar negeri. namun sayang nya mereka merogoh kantong sendiri untuk berangkat ke luar negeri.
Lihat video selengkapnya di https://www.youtube.com/watch?v=CceZvxdUQoA