Buleleng Mekorot Festival, Ajang Bagi Pecinta Adu Layangan
https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEiQmBiF1QYJD5n0PwM-trt6PM0CL92s2g1dZJJ20Vbvr8ntEbWIssDUJaKxTMZUzIFFZY1iqDhDag_7pXQNj8HBhrBVmKDfDWAO7WYPHE_-6GmeLY532N9NPxid8NI89A-bSkPkJqxYgw/s72-c/10622805_10204627729114103_3404870496621313681_n.jpg
BULELENG,
Kabupaten Buleleng seakan tidak pernah sepi dari kegiatan yang melibatkan partisipasi masyarakat. Setelah sebelumnya sukses dengan Buleleng Festival dan Buleleng Endek Carnival, kini masyarakat buleleng khususnya pencinta permainan layang-layang akan disuguhi Buleleng Mekorot Festival 26 September nanti di kawasan Lovina yang diselenggarakan JCI ( Junior Chamber International) dan didukung oleh Wirausaha Muda Singaraja, Komunitas Anak Alam, dan Buleleng Community.
Ditemui usai beraudiensi dengan Bupati Buleleng Putu Agus Suradnyana, ST diruang kerjanya 15/9, salah satu panitia Gung Weda mengatakan latar belakang digelarnya Buleleng Mekorot Festival adalah untuk melestarikan budaya "mekorot" yang merupakan permainan layang-layang khas Buleleng. Pesertanya pun dari anak-anak hingga dewasa "Kami ingin memberikan pengalaman baru akan festival layang-layang dengan taste yang berbeda dari biasanya" ucapnya.
Yang membedakan dalam Festival Mekorot ini, panitia juga melakukan aksi bersih-bersih dengan pengumpulan sampah plastik dari peserta yang nantinya bisa ditukarkan dengan layang-layang. Selain itu, panitia nantinya akan mengumpulkan buku dan alat tulis dari peserta lomba yang nantinya akan disalurkan kepada adik asuh dari Buleleng Community dan Komunitas Anak Alam."Selain hiburan, kompetisi juga ada edukasi sampah plastik kepada masyarakat" tambahnya.
Bupati Putu Agus Suradnyana, usai menerima panitia Buleleng Mekorot Festival mendukung pelaksanaan lomba yang diyakini akan menjadi event besar ditahun mendatang. Bupati melihat, Festival Mekorot sesuai dengan terjemahan jiwa masyarakat Buleleng yaitu jengah dan berjiwa kompetisi. Bupati Agus berharap, Festival Mekorot bisa menjadi calender event setiap tahun untuk menambah agenda pariwisata Buleleng. "Karena ini baru pertama kali, maka tahun depan kita perluas cakupan kompetisinya ketingkat nasional. Saya sudah sampaikan ke panitia agar berkordinasi dengan Tim Kreatif saya untuk mensukseskan event Buleleng Mekorot ini agar gema dan gaungnya lebih terasa" ulasnya.
Ditemui usai beraudiensi dengan Bupati Buleleng Putu Agus Suradnyana, ST diruang kerjanya 15/9, salah satu panitia Gung Weda mengatakan latar belakang digelarnya Buleleng Mekorot Festival adalah untuk melestarikan budaya "mekorot" yang merupakan permainan layang-layang khas Buleleng. Pesertanya pun dari anak-anak hingga dewasa "Kami ingin memberikan pengalaman baru akan festival layang-layang dengan taste yang berbeda dari biasanya" ucapnya.
Yang membedakan dalam Festival Mekorot ini, panitia juga melakukan aksi bersih-bersih dengan pengumpulan sampah plastik dari peserta yang nantinya bisa ditukarkan dengan layang-layang. Selain itu, panitia nantinya akan mengumpulkan buku dan alat tulis dari peserta lomba yang nantinya akan disalurkan kepada adik asuh dari Buleleng Community dan Komunitas Anak Alam."Selain hiburan, kompetisi juga ada edukasi sampah plastik kepada masyarakat" tambahnya.
Bupati Putu Agus Suradnyana, usai menerima panitia Buleleng Mekorot Festival mendukung pelaksanaan lomba yang diyakini akan menjadi event besar ditahun mendatang. Bupati melihat, Festival Mekorot sesuai dengan terjemahan jiwa masyarakat Buleleng yaitu jengah dan berjiwa kompetisi. Bupati Agus berharap, Festival Mekorot bisa menjadi calender event setiap tahun untuk menambah agenda pariwisata Buleleng. "Karena ini baru pertama kali, maka tahun depan kita perluas cakupan kompetisinya ketingkat nasional. Saya sudah sampaikan ke panitia agar berkordinasi dengan Tim Kreatif saya untuk mensukseskan event Buleleng Mekorot ini agar gema dan gaungnya lebih terasa" ulasnya.
Via : Humas Buleleng