photo Dewata_zps19e63d5d.gif

Apa Kabar "Petani Garam Buleleng"???

Apa Kabar "Petani Garam Buleleng"???
https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEgfb3bYGvKwnetDairJ-eKyWkYKRFIcIjAXptEVzfGFpqVLsDfNXyy-7FmzkG8A83Sl0SB8AfNiRhJkUBbIOvd4CFsx0MjPQCZzUDPhQnU6BI4FhDbk8GAfVvkPRU9ZPRv41oAaVU9Bnw/s72-c/garam110909-1resize.jpg


BULELENG,
Masih adakah petani garam di Buleleng?? mungkin pertanyaan menggelitik seperti itulah yang banyak ditemui dikalangan masyarakat buleleng secara umum. Petani garam di kabupaten Buleleng semakin hari semakin berkurang akibat harga garam yang cenderung turun setiap tahunnya. Belum lagi cuaca yang tidak bersahabat semakin membuat petani garam di Buleleng gulung tikar. Kesejahteraan nampaknya menjadi mimpi yang terlalu tinggi dan sulit untuk dirasakan oleh para petani garam di Buleleng. Seperti halnya yang dirasakan petani garam yang ada di desa tejakula. Memasuki musim penghujan diakhir september atau awal oktober membuat sejumlah petani di Desa Tejakula kesulitan dalam proses pembuatan garam yang memerlukan terik panas matahari. 
Kondisi cuaca menjadi penentu petani dalam proses memproduksi garam, terlebih lagi petani garam tidak setiap hari dapat menghasilkan puluhan kilogram sekali produksinya. Petani garam di Desa Tejakula sempat menurun jumlah produksinya karena iklim yang kurang baik untuk menjemur air laut.
made astika salah satu petani garam mengatakan, di desanya kini terdapat  21 orang petani garam dan tergabung di dalam kelompok petani garam di Desa Tejakula. Rata-rata petani setempat memiliki lahan seluas dua are. 
memasuki musim penghujan, petani cemas dengan hasil produksi garam yang diperkirakan akan turun secara drastis. Penurunan hasil produksi garam berbanding terbalik dengan harga garam yang akan mengalami kenaikan akibat minimnya pasokan garam di pasaran. Berbeda dengan musim kemarau, petani bisa memproduksi garam dengan jumlah yang berlimpah namun harga garam akan cenderung turun.


Berita Terkait Lainnya:

Share this product :