photo Dewata_zps19e63d5d.gif

Gondo Pornomo Tyahyo sang Manusia Jalanan

Gondo Pornomo Tyahyo sang Manusia Jalanan
https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEgRLEwuUPiOFgGJZUSdCAxIMi-xsQ0waAy_tSk6odu6Oi8eG3KUaONfPQ_7DpF0xu5inhsn7i3CIeV_BWwODewCEul1G-9D6MKVWqsBEbFtS6kwsAGeWYDVaIw_R7NRAFTthg2Hdb0xwg/s72-c/gondo.jpg
Berita Buleleng,
Bagi warga singaraja pastilah mengenal sosok ini. Sebuah kehidupan di jalan, Gondo PornomoTyahyo. Dia adalah pria dengan kemeja putih dan celana panjang hitam, yang berjalan di sepanjang sisi Jalan Raya Singaraja-Seririt, sehari-hari, bahkan dalam panas siang. Manusia dupa, ia disebut oleh banyak orang. Tapi siapa dia, dan mana asalnya? Dalam kisahnya Gondo Pornomo menceritakan tentang kehidupan dan bagaimana peristiwa malang membawanya menjadi penjual dupa dari pintu ke pintu. juga, bagaimana hidupnya membentuknya menjadi pria yang sekarang ini, bersemangat tinggi, bersyukur dan tidak pernah mengeluh. Gondo Pornomo lahir di Surabaya, di mana ia dibesarkan dalam 'keluarga sederhana'. Dia ingat ketika menjadi seorang remaja, keras kepala, yang tidak mau bekerja. Hal-hal berubah ketika ia menikah. kehidupan Menikah memerlukan tanggung jawab sehingga Gondo pun mulai mencari pekerjaan. Dia melamar pekerjaan di sebuah perusahaan kosmetik. Dia mendapat pekerjaan dan mulai bekerja di bagian penjualan. iapun bekerja keras, dan semua berjalan dengan normal. beberapa tahun mereka hidup bersama sampai memiliki seorang putra tunggal. Semuanya berubah setelah neneknya yang sendirian dan tidak ada yang mengurus jatuh sakit. Gondo harus meninggalkan kampung halamannya untuk pergi dan merawat neneknya yang sakit, yang tinggal di Kampung Tinggi, Singaraja. Neneknya menderita sakit parah sebelum ia meninggal dunia, dan selama ini Gondo tinggal bersamanya. selama gondo di singaraja ia kehilangan pekerjaannya di surabaya. Setelah neneknya meninggal Gondo menyadari bahwa kembali ke Surabaya tidak akan mudah. Dia tidak punya uang untuk membawa keluarga dari Surabaya dan ia tidak akan kembali sebelum menemukan pekerjaan. Untungnya, ia memiliki beberapa teman yang membantunya untuk mendapatkan pekerjaan di sebuah perusahaan dupa kecil. Ia menjadi salesman lagi. Tapi kali ini kantornya adalah jalan dan transportasi nya kakinya. Selama sepuluh tahun sekarang, Gondo berjalan jual dupa. Dia berjalan puluhan kilometer setiap hari. Kadang-kadang ia naik angkot bemo jaraknya sangat jauh, tetapi kebanyakan ia dengan berjalan kaki. Ketika ia selesai bekerja pukul 18.00 setiap malam, kadang-kadang ia tidak dapat menemukan bemo pulang ke rumah. "Bayangkan jika telah berjalan 12 kilometer, dan saya berhenti jualan jam 18:00, maka jika saya tidak bisa menemukan bemo atau teman untuk mengantar saya pulang, saya harus berjalan 12 kilometeruntuk pulang. Pekerjaan saya adalah sederhana, tetapi butuh banyak tenaga " Namun Gondo mengatakan dia senang dan bersyukur atas kenyataan bahwa ia telah mendapatkan pekerjaan ini!. Dia pikir kita seharusnya tidak pernah mengeluh. Mottonya adalah: "Ada berbagai jenis pekerjaan, beberapa ada yang lebih baik dari yang lain, tapi yang utama adalah kita dapat menjaga diri kita sendiri. Apa pun yang Anda lakukan, lakukanlah dengan ketekunan dan semuanya akan bekerja dengan baik! berbahagialah karena masih banyak orang yang menganggur.

Sumber : Lovina Bali

Berita Terkait Lainnya:

Share this product :