Wisata Malam : Melihat Betapa Exotis nya Pelabuhan Buleleng di Malam Hari
https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEgJXMLQhlj3QihJNjka2_Xm4K70sW5Hd4npwKWlvF9jdovRVH7F2vBF4fp6eD2RTmET9yPlliMV3lado_kJdelKT6r_GxC_iNFIjrGEQx1aeWv_APXRVmxBCXfE-eZ46KPbitt9ujqXdg/s72-c/plabuhan.jpg
Pelabuhan Buleleng |
BULELENG,
Salah satu destinasi wisata yang tak boleh di lewatkan jika anda
berkunjung ke wilayah Bali Utara, Buleleng adalah ex Pelabuhan Buleleng. Terletak disebelah pesisir utara Kota Singaraja
diperlukan waktu 5 menit dari pusat pemerintahan Kabupaten Buleleng serta 20
menit dari kawasan wisata Lovina. Menilik lebih jauh tujuan wisata ini, dijaman
dulu ketika Singaraja sebagai ibu kota dari Nusa Tenggara, Pelabuhan Buleleng
merupakan pusat pelayaran yang sangat penting keberadaannya. Namun
setelah keluarnya Keputusan Pemerintah saat itu untuk memindahkan Ibu Kota
Propinsi Bali dari Bali Utara (Buleleng) ke Bali Selatan adalah berdasarkan
dibaginya Nusa Tenggara menjadi 3 propinsi, mulai saat itulah membuat Pelabuhan
Buleleng menjadi kurang berfungsi dan lambat laun mengalami Kemerosotan yang
sangat memprihatinkan. Puncak keterpurukan Pelabuhan Buleleng ketika Pemerintah
melakukan pembangunan Pelabuhan Celukan Bawang ± 40 km arah Barat Singaraja.
Namun sejak Tahun 2005 bekas Pelabuhan
Buleleng ini telah ditata oleh Pemerintah Daerah Kabupaten Buleleng dengan
penataan taman serta bekas dermaga kayu yang sudah usang diperbaharui
dilengkapi dengan sarana restauran terapung. persinggahan kapal pesiar asing yang membawa wisatawan, kini
tinggal sejarah. Bangunan-bangunan tua yang sempat menjadi saksi bisu kejayaan
pelabuhan, dibiarkan kosong dan hanya meninggalkan kenangan tersendiri.
Pelabuhan Buleleng juga sempat
menjadi saksi sejarah perlawanan masyarakat setempat melawan pemerintah
Belanda. Masih ingatkah anda akan Insiden Hotel Yamato? Sebuah peristiwa
bersejarah yang menunjukan keberanian Indonesia untuk merobek warna biru pada
bendera belanda? Ternyata di pelabuhan Buleleng juga sempat terjadi peristiwa
serupa.
Untuk memperingati peristiwa
bersejarah tersebut, pada tahun 1987 pemerintah membangun tugu Yudha Mandala
Tama. Sebuah tugu yang menjulang tinggi, berupa seorang pemuda kekar menunjuk
kearah lautan sambil memegang bambu runcing dengan sang merah putih pada
ujungnya.
Saat ini, Ex Pelabuhan Buleleng
menjadi tempat rekreasi alternatif di pinggir kota bagi masyarakat Buleleng.
Dimalam hari Pelabuhan Buleleng menawarkan kesan romantisme bagi para pasangan
kekasih untuk sekadar menikmati malam bersama sambil menikmati cahaya rembulan
diselimuti angin berhembus lembut.