photo Dewata_zps19e63d5d.gif

Tarik Ulur Pembangunan Bandara Buleleng

Tarik Ulur Pembangunan Bandara Buleleng
https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEiSZDFRucN9FzPu4Rv-zhH02yOPkHJihWDq6j2L02jjhZD6ztE5wonjMMz-DsC0T9qit1JKBBS6f2LW2rtdKV29if9j2ZBf247HunJJDiGX3K-ArJZxoSr8dC2FTdCkppouMevKOGVNyw/s72-c/BANDARA-DESAIN-OKE.jpg












Buleleng,

Tarik ulur pembangunan Bandara Internasional Buleleng terus saja berlanjut. Setelah sebelumnya tarik ulur terjadi karena perbedaan lokasi bandara antara pusat dan daerah dalam menentukan lokasi pembangunan bandara internasional buleleng. Setelah tarik ulur mengenai lokasi, kini Pemerintah Pusat dalam hal ini Kementerian Perhubungan Republik Indonesia mengharapkan Pemerintah Provinsi Bali menjadi pemrakarsa rencana Pembangunan Bandar Udara Internasional di Bali Utara. Pemprov Bali nantinya diharapkan untuk melakukan Feasibility Studi atau Studi Kelayakan kembali agar ijin Penetapan Lokasi dari Kementerian Perhubungan Republik Indonesia untuk membangun Bandara itu dapat diterbitkan. 


Disisi lain, Kepala Bappeda Suyasa menegaskan, untuk rencana pembangunan bandara di Buleleng diperlukan ijin penetapan lokasi dibangunnya bandara, sehingga seandainya Pemprov Bali setuju menjadi pemrakarsa, Pemprov harus melakukan studi kelayakan. 

Berita Terkait Lainnya:

Share this product :

+ komentar + 3 komentar

30 September 2014 pukul 02.05

Pemerintahan baru Jokowi JK penentu berikutnya terkait ijin bandara Bali Baru Kubutambahan dengan Pemerintah propinsi Bali sebagai pemrakarsa bandara. Setelah ijin Kemenhub diterbitkan, baru kemudian penetapan investor yang berminat. Maka MP3EI adalah fasilitas PPP yang paling realistis dengan melibatkan 4 Desa Adat di Kubutambahan dalam penyediaan lahan bandara dan ikut serta sebagai pemegag saham.

Anonim
5 November 2014 pukul 14.33

Wacana bandara di buleleng sudah berlangsung lama. Kapan akan terwujud?

Anonim
11 Januari 2015 pukul 02.24

Sing kene, Sing keto... mungkin sebaiknya rencana pembangunan bandara baru di Buleleng dibatalkan, karena berdasarkan perkiraan, sekitar 70-an tahun lagi minyak bumi di seluruh dunia akan habis. Pesawat, mobil, motor, tidak bisa dijalankan. Tentu keberadaan bandara akan jadi mubasir ketika itu nanti.

Posting Komentar